Perawatan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil

Kehamilan adalah masa di mana tubuh mengalami banyak perubahan. Beberapa wanita mengalami gejala yang tidak menyenangkan saat perut dan janin mereka tumbuh. Wanita hamil tidak hanya merasa lelah, tetapi mereka juga mengalami beberapa perubahan pada kulit.

Perubahan hormonal seperti jerawat juga umum terjadi selama kehamilan. Perawatan kulit pasti penting bagi semua orang. Menggunakan produk perawatan kulit adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit kamu. Namun, tubuhmu menjadi lebih sensitif terhadap bahan-bahan tertentu selama kehamilan.

Penting bagi semua ibu hamil untuk lebih berhati-hati dalam memilih obat dan produk perawatan wajah selama kehamilan agar tidak membahayakan kondisi kehamilan. Di bawah ini adalah beberapa jenis perawatan wajah dan teknik perawatan wajah yang harus dihindari selama kehamilan :

1. Menggunakan Produk Perawatan Wajah

\"perawatan

Wajah adalah bagian paling mengkhawatirkan dari kecantikannya. Selama kehamilan, beberapa ibu hamil mengalami jerawat karena hormon kehamilan. Untuk itu, para wanita biasanya menjalani berbagai perawatan agar wajah tetap bersih, cerah dan bebas jerawat. Namun, kamu harus berhati hati dalam pemilihan produk kecantikan wajah saat hamil.

Hindari produk perawatan wajah yang mengandung accutane (isotretinoin), retin-A (tretinoin), retinol, retinoic acid, BHA, beta hydroxy acids, differentin (adaperene), asam salisilat, dan tetrasiklin. Bahan tersebut biasanya ditemukan dalam obat jerawat, pembersih wajah, toner, dan produk anti penuaan. Menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan ini bisa berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dan berbagai komplikasi kehamilan.

Jika kamu menggunakan produk perawatan wajah, sebaiknya gunakan produk yang mengandung bahan-bahan yang aman untuk kamu dan bayimu. Bahan-bahan yang aman dalam produk perawatan wajah antara lain AHA (alpha hydroxy acids), glycolic atau lactic acid, azelaic acid, erythromycin atau clindamycin. Untuk mengobati jerawat, obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida adalah pilihan yang baik dan juga aman. Kamu juga bisa minum antibiotik terutama yang mengandung sefalosporin untuk mengatasi jerawat, tapi sebaiknya digunakan dalam waktu singkat. Penggunaan antibiotik jangka panjang dapat membuat wajah kamu kebal terhadap bakteri.

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan wajah selama kehamilan adalah dengan mencuci muka secara teratur dengan air hangat dan pembersih dua kali sehari. Jangan menggosok wajah terlalu keras.

2. Memakai Lipstik

\"perawatan

Lipstik merupakan salah satu produk yang wajib dimiliki wanita sebelum keluar rumah. Warna lipstik yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita yang memakainya dan orang lain yang melihatnya. Namun, saat membeli lipstik, kamu harus memperhatikan tidak hanya warna lipstik, tetapi juga bahan yang dikandungnya.

Jangan main-main dengan pilihan lipstik kamu saat hamil. Perhatikan bahan-bahan pada lipstik. Jangan memilih lipstik yang mengandung timbal, karena dapat menyebabkan keracunan. Beberapa merek lipstik mungkin mengandung timbal untuk membuat warna lipstik bertahan lebih lama.

Kandungan timbal pada beberapa merek lipstik mungkin tidak menjadi masalah khusus karena lipstik tidak tertelan atau masuk ke dalam tubuh. Namun, kami merekomendasikan untuk menjauh dari produk lipstik berbasis timbal. Bahkan lebih baik kamu untuk \’libur\’ menggunakan lipstik saat masa kehamilan.

3. Menggunakan Cat Kuku atau Kuteks

\"perawatan

Kuku juga menjadi pusat perhatian bagi wanita yang ingin tampil lebih cantik. Untuk meningkatkan kecantikan mereka, wanita biasanya mengoleskan cat kuku ke jari tangan dan kuku kaki mereka.

Tidak apa-apa untuk menggunakan cat kuku saat sedang hamil. Namun, berhati-hatilah untuk tidak memilih cat kuku yang mengandung ftalat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan produk kecantikan yang mengandung ftalat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat, tetapi disarankan untuk menghindarinya. Selain cat kuku, ftalat juga banyak digunakan dalam hairspray.

Jika kamu berencana menggunakan cat kuku, pilihlah cat kuku berlabel \”phthalate-free\”. Juga, gunakan cat kuku di area yang berventilasi baik sehingga cepat kering dan kamu tidak menghirup banyak bahan kimia dalam cat kuku. Hal ini dapat mengurangi paparan bahan kimia dalam cat kuku. Cat kuku yang cepat kering dapat mengurangi risiko cacat lahir pada bayi karena kuku tidak dapat menyerap bahan kimia dalam cat kuku.

4. Menggunakan Pewarna Rambut

\"perawatan

Beberapa ibu hamil mungkin ingin mewarnai rambut mereka untuk suasana baru, tetapi berhati-hatilah saat mewarnai rambut.

Penelitian tentang penggunaan pewarna rambut selama kehamilan mungkin tidak memadai. Beberapa ahli mengatakan tidak apa-apa mewarnai rambut selama kehamilan asalkan cat rambut tidak dioleskan langsung di kulit kepala. Selain itu, hindari pewarna rambut yang mengandung amonia, karena bau amonia dapat menyebabkan mual.

Untuk lebih amannya, hindari mewarnai rambut di awal kehamilan, karena bayi di awal kehamilan rentan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Gunakan pewarna rambut di area yang berventilasi baik sehingga cepat kering dan kamu tidak menghirup banyak bahan kimia dalam pewarna rambut. Hal ini dapat mengurangi paparan bahan kimia dalam pewarna rambut. Lakukan dan kenakan sarung tangan saat mewarnai. Bilas rambut segera setelah dicuci.

5. Sauna

\"perawatan

Sauna biasanya dilakukan di ruang tertutup dengan suhu sekitar 70-100 derajat Celcius. Mandi uap di sauna meningkatkan suhu kulit dan menyebabkan keringat berlebih. Akibatnya, detak jantung meningkat seiring dengan keseimbangan suhu tubuh.

Wanita hamil harus menghindari pergi ke sauna karena risiko overheating. Suhu tubuh yang berlebihan dapat menghambat janin untuk bertahan hidup di dalam kandungan, apalagi jika hal ini terjadi di awal kehamilan.

Kegiatan sauna memang bisa membuat ibu hamil rileks. Namun, mengingat risiko yang mungkin terjadi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan sauna.